blues untuk Indonesia

cangkir-cangkir hening dituang rasa
ada irama letih menyayat

selembar kabar tak lelah dibaca
badai tak segera mereda
ada tangis disana
ada irama blues ‘if the devil made whisky’
pemuda-pemuda keranjingan simbol-simbol klas sosial
seakan mabuk dalam irama kehidupan

bersandar tiang memandang jalanan
roda-roda masih terus berputar liar
mengisi kekosongan jalan
berebut ingin terus didepan
pengamen dekil menggantung nasib pada trafic light
merah menyala bernyanyilah blues:
‘if the devil made whisky’

menyulut sebatang
ruas trotoar memanjang
genangan air hujan berkecipak terinjak
langkah kaki buruh lesu terikat status kontrak
jalanan kian remang
selembar kabar tak juga lelah dibaca
petani mengeluh harga pupuk dan cuaca yang tak bersahabat
ceramah politik memenuhi udara
barisan penganggur bertafakur
dan boneka-boneka kuasa bermain simbol klas sosial
ibu-ibu menggerutu tentang harga beras
nada-nada lepas ‘if the devil made whisky’

menghirup permukaan cangkir
lamunan datang menerabas
aroma nikmat seiring nada menyambut malam
blues untuk Indonesia merdeka
‘if the devil made whisky’

Leave a comment

Filed under Uncategorized

Leave a comment